Mengenal Museum Selatan
Bangunan dan Pemandangan Area Taman
(I)
Bangunan Museum
Museum Selatan luasnya sekitar 70 hektare, mencakup area museum 20 hektar dan area taman 50 hektar. Bangunan museum didesain oleh arsitektur Yao Renxi, dengan 3 macam lukisan tinta tradisional ‘tinta kental’, ‘feibai’ dan ‘warna baur’ melambangkan awal munculnya konsep, mengembangan terjalinnya lekuk bangunan yang bersifat semu dan nyata.
Bangunan yang bersifat nyata diberi nama “Gedung Sajak Tinta /Mo Yun”, kegunaan utama adalah sebagai lobi pameran dan gudang penyimpanan benda bersejarah; Bangunan yang bersifat semu di sebut “Gedung Feibai”, ada lobi, ruang pendidikan museum, toko makanan dan minuman, toko suvenir dll. Jalan tengah dimulai dari jembatan pemandangan di ujung selatan, berkelok-kelok membelah atrium yang mengelilingi bangunan yang bersifat semu dan nyata, yang disebut juga sebagai warna pembauran. Ketiga lekukan jalan ini sekaligus sebagai simbul tiga peradapan kuno China, India dan Persia, yang saling berinteraksi di sungai panjang sejarah, sehingga menghasilkan seni budaya Asia yang cemerlang dan beragam.
Struktur dan fasilitas bangunan museum, dari aspek tahan gempa, pencegahan banjir, perlindungan lingkungan, keselamatan pencegahan bencana, kebijakan, kemudahan dan lain-lain, semuanya dirancang dengan standar tertinggi. Pada bagian dasar isolasi gempa terdapat 210 batang penopang sistem pendulum gesekan, yang hasilnya dapat mengurangi getaran gempa. Rancangan pencegahan banjir museum didesain pada lantai di lantai 1, dengan tinggi 11 M, lebih tinggi dari ketinggian air dalam 200 tahun. Bangunan itu sendiri telah mendapatkan lencana arsitektur bangunan hijau tingkat berlian dan lencana tingkat berlian sertifikat bangunan cerdas.
(II)
Jembatan Zhimei
Jembatan Zhimei adalah sebuah jembatan pemandangan yang melintasi danau, keseluruhan jembatan berada di ketinggian rendah berupa busur lengkungan ganda yang elegan, yang tiba-tiba muncul dari permukaan air. Diameter lintasan jembatan sekitar 147 M. Untuk menghindari ada tiang yang anjlok ke dalam danau sehingga mempengaruhi fungsi penahan air buatan di dasar danau, dipilihlah bentuk struktur yang tidak bertiang dengan menggunakan bentang baja lengkung yang besar. Struktur badan jembatan dibuat dengan prinsip rancangan ringan yang tidak mengganggu. Penopang struktural hanya bergantung pada lengkungan utama serta antara lengkungan dan rusuk panel jembatan yang berbentuk S. Terdapat 25 batang rusuk lengkung yang panjang dan dengan sudut yang berbeda-beda, mengikuti urutan perubahan yang terjadi dari lekukan panel jembatan, menampilkan irama gradien sudut pandang.
Agar unsur lengkungan rusuk terlihat dengan jelas, serta mempertimbangkan drainase permukaan jembatan dan papan penghalang sinar matahari, lengkungan di tengah jembatan didesain berongga, sehingga pengunjung dapat melewati sisi kiri kanan jembatan atau berhenti sejenak, memandangi pemandangan di kedua sisi jembatan yang berbeda. Permukaan jembatan itu sendiri ada sedikit miring ke arah selatan, perbedaan ketinggian permukaan jembatan antara utara dan selatan adalah 1 meter, seolah-olah menyentuh permukaan air, untuk menciptakan jembatan itu terlihat ringan.
(III)
Pemandangan Area Taman
Pemandangan area taman untuk memenuhi kebutuhan olahraga bersantai bagi pengunjung meseum dan masyarakat sekitar, didesain dengan fungi pengendalian banjir dan fungsi ekologi. Keseluruhan taman dikelilingi oleh jalan taman, membentuk sebuah jalur wisata yang cantik dan mulus. Di sekitar jalan taman terdapat Taman Pemandangan Air, Taman Bunga Tropis, Taman Perayaan dan lainnya. Mengikuti medan yang naik turun dibangunlah pemandangan air, pavilion dan jalan setapak. Titik pemandangan yang terbaik mencakup “Prasasti Pembangunan Museum Istanan Selatan” di pintu masuk sisi selatan, Bukit Taman Seni, Panggung Tepi Danau dan Pelataran Pemandangan Lepas.